Berapa Banyak Tuhan di Dunia Ini

 Apakah tuhan ada? Kalau ada, berapa banyak tuhan yang ada di dunia ini? Jawaban pertanyaan tersebut tergantung dengan definisi dari kata tuhan. Kali ini saya juga tidak akan menjawab pertanyaan ini, tapi saya akan lebih fokus dengan definisi tuhan.

Saat menanyakan apapun, kita perlu paham definisi kata-kata dalam pertanyaan kita. Berdasarkan KBBI, tuhan definisinya adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Mahakuasa, Mahaperkasa, dan sebagainya. Tuhan dalam bahasa Inggris adalah god. God definisinya relatif sama dengan bahasa Indonesia, kecuali di dalamnya ada sebutan "pencipta / creator". 

Sangat disayangkan KBBI hanya mendefinisikan tuhan sebagai sembahan atau sesuatu yang dipuja, dan tidak menyertakan kata pencipta. Padahal, pencipta dan sembahan adalah dua hal yang berbeda. Tidak semua yang disembah dan dipuja manusia dianggap pencipta juga. Apa yang dibuat manusia juga bisa disembah seperti uang dan karya seni. Sebaliknya, dalam deisme dan mungkin keyakinan agama tertentu, tuhan tidak harus jadi sembahan walaupun dianggap sebagai creator / pencipta.

Dalam bahasa Arab, kata yang maknanya sama dengan tuhan adalah ilah dan rabb. Ilah berarti sembahan, sedangkan rabb berarti penguasa. Satu kata lain yang sering digunakan untuk menyebut tuhan adalah "Allah". Bagi umat Islam, kata Allah hanya digunakan sebagai nama atau sebutan pada satu sosok yang diyakini sebagai pencipta, walaupun itu bukan nama satu-satunya. Sebutan Allah bukan kata benda yang menunjukkan jenis untuk banyak objek seperti halnya hewan, tumbuhan, tuhan, dll. 

Kata Allah dalam bahasa Arab bukan termasuk kata benda umum yang bisa punya bentuk jamak. Beberapa sumber menyebut bahwa kata Allah berasal dari kata Al-ilah yang sama dengan "The God" dalam bahasa inggris. Al dan The merupakan artikel definitif yang menunjukkan sesuatu yang diketahui penyampainya.

Banyak orang Arab non-muslim yang memakai kata Allah. Walaupun begitu, penggunaan kata Allah hanya digunakan dalam bentuk tunggal. Ini berbeda dengan kata ilah yang bisa digunakan dalam bentuk jamak. Kata ilah dalam bahasa Arab bisa digunakan untuk menyebut sembahan-sembahan dari agama atau keyakinan lain. Kata ilah atau sembahan bisa saja digunakan untuk sesuatu selain pencipta, misalnya uang atau materi yang disembah atau dipuja-puja. Penggunaan kata Allah dalam bentuk jamak lebih dipengaruhi oleh faktor sejarah dari agama sudah terlanjur yang menggunakannya dalam bentuk jamak di terjemahan kitab suci mereka.

Lalu, Ada Berapa Banyak Tuhan?

Agama monoteis meyakini cuma ada satu tuhan sebagai pencipta walaupun ada perbedaan konsep tentang seperti apa wujud atau sifat tuhan yang seharusnya. Sebaliknya, agama-agama politeis meyakini banyak tuhan atau sembahan yang disebut dengan dewa, walaupun setiap sekte ada yang hanya menyembah satu tuhan atau dewa. 

Saat kita membicarakan tuhan sebagai sembahan, bisa ada ribuan bahkan jutaan sembahan buatan manusia. Setidaknya ada 18.000 sembahan manusia yang ada di dunia ini. Agama hindu meyakini 33 dewa dengan 3 dewa utama yang disebut trimurti, belum termasuk dewa yang tidak disembah. Dalam kepercayaan kuno orang Yunani dan Romawi ada banyak dewa. Selain itu, mungkin ada banyak dewa yang tidak tercatat dalam sejarah. Manusia juga tidak hanya menyembah sosok yang diyakini sebagai pencipta, tapi ada juga sembahan berupa benda mati atau makhluk hidup,

Jadi, ada berapa tuhan kembali ke definisi tuhan, apakah sebagai pencipta atau sembahan. Itu berbeda jika kita mau melihatnya dari sudut pandang ateisme yang tidak meyakini keberadaan pencipta alam semesta. Satu yang bisa disepakati teis dan ateis yaitu, "sembahan atau sesuatu yang bisa dipuja ada banyak".

Saya tidak mau berdebat soal konsep tuhan agama mana yang paling benar seharusnya walaupun saya meyakini keberadaan tuhan sebagai pencipta. Versi tuhan yang benar bukan sesuatu yang punya bukti empiris, tapi lebih soal keimanan. Saat melihatnya dari sudut pandang logika pun, kita tidak bisa menarik kesimpulan tentang seperti apakah tuhan karena tidak adanya premis yang disepakati. 

Tiap agama punya konsepnya masing-masing. Perdebatan soal konsep tuhan berdasarkan isi kitab suci masing-masing hanya akan menghasilkan circular logic. "Kitab suci saya benar karena itu datang dari tuhan. Tuhan versi kitab suci saya benar karena begitulah kata kitab suci, dan kembali lagi ke pernyataan pertama", begitulah circular logic yang tidak akan ada ujungnya.

Ada baiknya kita menghargai keyakinan orang lain dan menerapkan toleransi. Toleransi berasal dari kata toleran yang artinya bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Siapapun menganggap keyakinannya yang paling benar adalah sikap yang wajar. Tapi, memaksakan keyakinan kita pada orang lain yang berbeda keyakinan adalah tindakan yang salah dan tidak sesuai dengan definisi dari toleransi.

Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »